VAKSIN MENINGITIS SYARAT WAJIB SEBELUM BERANGKAT HAJI DAN UMRAH

Vaksin meningitis jadi salah satu syarat sebelum melakukan ibadah Haji dan Umrah ke Tanah Suci Mekkah dan Medinah. Prosedurnya dilakukan sebelum berangkat yaitu 2 hingga 3 minggu. Selamat menjalankan ibadah Haji dan Umrah.

Syarhan

7/15/20242 min baca

Tentang Meningitis

Meningitis adalah peradangan pada meningen, yaitu lapisan pelindung otak dan saraf tulang belakang. Meningitis kadang sulit dikenali, karena penyakit ini memiliki gejala awal yang serupa dengan flu, seperti demam dan sakit kepala. Meningitis atau radang selaput otak dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, jamur, atau parasit. Selain itu, kondisi-kondisi tertentu, seperti melemahnya daya tahan tubuh, juga dapat memicu terjadinya meningitis.

Ada beberapa faktor yang bisa memicu meningitis, antara lain infeksi kuman, lupus, kanker, serta efek samping obat dan operasi otak. Risiko terkena meningitis juga lebih besar pada ibu hamil atau pada orang yang belum menjalani imunisasi. Pengobatan meningitis atau radang selaput otak umumnya berbeda-beda, tergantung pada penyebabnya. Sebagai contoh, dokter bisa meresepkan obat antimikroba pada radang selaput otak yang disebabkan oleh kuman, atau memberikan terapi lain bila radang selaput otak disebabkan oleh kanker. Penyakit ini bisa dicegah dengan menjalani gaya hidup sehat dan menghindari kondisi yang dapat memicu penyebaran infeksi. Meningitis atau peradangan pada selaput otak dan sumsum tulang belakang masih menjadi ancaman para peserta haji dan umroh. Di Arab Saudi, penyakit ini masih menjadi endemis dan berkembang dengan pesat. Risiko penularan semakin tinggi jika banyak peserta berdatangan dari negara endemis lain di Benua Afrika. Wilayahnya membentang dari Senegal di bagian barat hingga Ethiopia di bagian timur dengan total 26 negara.

Guna meningkatkan daya tahan tubuh dari kuman penyebab meningitis, lakukan vaksinasi, termasuk vaksin PCV. Vaksin meningitis juga perlu diperlukan bagi seseorang yang hendak menjalankan ibadah haji. Vaksin meningitis jadi salah satu syarat sebelum melakukan ibadah haji dan umrah ke Tanah Suci. Prosedurnya dilakukan dalam kurun waktu 2 hingga 3 minggu sebelum keberangkatan.

Prosedur vaksin meningitis dilakukan maksimal dua minggu sebelum keberangkatan peserta haji dan umrah. Alasannya, efektivitas vaksin baru akan terbentuk dalam 10 hingga 14 hari setelah vaksinasi. Adapun, jenis vaksin yang direkomendasikan oleh pemerintah Arab Saudi yakni Meningococcal ACWY-135. Vaksin ini efektif membentuk kekebalan alami tubuh terhadap paparan bakteri Neisseria meningitidis kelompok A, C, W dan Y. Peserta bisa melakukan prosedur di rumah sakit, puskesmas atau Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP). Setelah mendapatkan vaksin meningitis, peserta akan diberikan kartu International Certificate of Vaccination (ICV).

Adapun syarat dan ketentuan yang berlaku, yakni:

  • Peserta wajib menerima satu dosis vaksin kuadrivalen polisakarida (MPSV4) yang berlaku 2 tahun pada buku ICV atau vaksin meningitis konjugasi (MCV4) yang berlaku 5 tahun pada buku ICV, yakni Meningococcal ACW-135.

  • Pemberian dilakukan dalam waktu 2 hingga 3 minggu sebelum keberangkatan. Jika pernah melakukan vaksinasi, pastikan waktunya tidak lebih dari tiga tahun sebelumnya.

  • Vaksin meningitis bisa memberikan perlindungan selama 5 tahun pada orang dewasa dan anak-anak yang berusia di atas 5 tahun.

  • Untuk anak-anak di bawah usia 5 tahun, vaksin meningitis dapat memberikan perlindungan selama 2 hingga 3 tahun. Diikuti dengan pemberian dosis kedua dalam tiga bulan setelahnya.

  • Vaksin meningitis tidak disarankan untuk bayi yang berusia kurang dari 2 bulan. Sebab, ini dapat meningkatkan risiko efek samping.

Pasca vaksin, peserta akan mengalami nyeri dan kemerahan di permukaan kulit, tetap di area suntikan. Masalah ini umumnya akan hilang dengan sendirinya dalam waktu 1 sampai 2 hari. Pada anak-anak, efek samping terkadang diikuti dengan demam.

Sumber: imuni.id, Halodoc, Alodokter, clinicone, Meningitisnow