KOLABORASI DI LAYANAN PRIMER, SIAPA YANG PEDULI?

Syarhan

11/11/20232 min baca

Interprofessional Collaboration Teamwork

Eksistensi Layanan kesehatan primer sebenarnya berakar pada komitmen terhadap keadilan sosial, kesetaraan dan partisipasi. Hal ini didasarkan pada pengakuan bahwa menikmati standar kesehatan tertinggi bagi individu dan masyarakat yang dapat dicapai adalah salah satu hak dasar setiap manusia tanpa perbedaan, sebagaimana dinyatakan dalam Konstitusi Organisasi Kesehatan Dunia. Penyediaan dan penyampaian layanan kesehatan berkualitas yang memenuhi kebutuhan dan preferensi di tingkat populasi dan individu, adalah komponen utama dari Layanan Kesehatan Primer atau di Indonesia kita menyebutnya dengan layanan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) – (A Vision for Primary Health Care in the 21st Century. WHO 2018).

Defenisi terbaru Layanan Kesehatan Primer-FKTP (WHO, 2018) menyatakan bahawa FKTP adalah seluruh pendekatan masyarakat terhadap kesehatan yang bertujuan untuk memastikan tingkat kesehatan dan kesejahteraan setinggi mungkin dan distribusi mereka yang adil dengan berfokus pada kebutuhan dan preferensi masyarakat (sebagai individu, keluarga, dan masyarakat) sedini mungkin sepanjang rangkaian dari promosi kesehatan dan pencegahan penyakit hingga perawatan, rehabilitasi dan perawatan paliatif, dan sedekat mungkin dengan lingkungan sehari-hari manusia. Defenisi ini merupakan sebuah terobosan baru setelah 40 tahun “ The Alma-Ata Declaration, 1978 ” dengan pembelajaran penting dunia dan seluruh pemerhati layanan primer. Dari The Primary care Health Care in The 21st Centur, telah dipersyaratkan 3 pilar utama untuk mencapai konsistensi dan layanan primer yang kuat untuk mencapai kesehatan dan kesejahteraan yaitu: (1) Pemberdayaan individu dan masyarakat, (2) kebijakan dan aksi nyata dari lintas sektoral, dan (3) Integrasikan layanan kesehatan dan antar-disiplin melalui Kolaborasi di layanan primer dan kesehatan masyarakat.

Setidaknya ada 3 alasan atau landasan penting mengapa Kolaborasi sangat dibutuhkan dalam menjalan layanan primer atau bagkan semua layanan kesehatan dari setiap tingkatan termasuk layanan sekunder dan seterusnya. Ke 3 hal tersebut adalah:

1. Dunia terus berubah dan berkembang dengan cepat berimplikasi terhadap berbagai aspek kehidupan: ekonomi, sosial, kebudayaan, teknologi, kesehatan dan lainnya yang tentu saja sangat mempengaruhi warna kehidupan individu dan masyarakat. Hal ini akan merubah ekspektasi, perspektif, preferensi, serta kebutuhan tentang kesehatan dan kesejahteraan manusia.

2. Faktor-faktor Penentu Kesehatan atau Determinants Of Health yang berkembang berpengaruh postif atau bahkan sebaliknya terhadap kesehatan dan kesejahteraan umat manusia. Faktor tersebut meliputi: Geografi, demografi, Sumber daya Manusia Kesehatan (SDMK), ekonomi, asuransi kesehatan, pendidikan, tingkat ekonomi, dan banyak lagi yang sangat menentukan penyediaan dan bagaimana menyampaikan layanan khususnya layanan primer di daerah perkotaan dan pedesaan.

3. Kita hidup bersama dalam satu negara. Kawasan, regional, dan bumi pada umumnya yang secara bersama-sama atau berkelompok membuat sikap dan keputusan bersama menjadi kebijakan lokal, nasional, dan komitmen internasional di bidang kesehatan. Hal ini membuat individu, masyarakat, dan dunia berkolaborasi untuk berespon melalui aksi-aksi bersama yang menentukan perkembangan kesehatan hari ini dan akan datang.

Dengan berbagai alasan tersebut maka dapat dikatakan bahwa tidak ada satupun Profesi atau sektoral yang bisa memenuhi perkembangan dan kebutuhan individu dan masyarakat di bidang kesehatan termasuk bagaiman memberikan layanan yang optimal di FKTP. Sehingga upaya penting dalam mengatasi hal tersebut adalah dengan melaksanakan Interprofessional Collaboration (IPC).

Memahami dan menyikapi pentingya Interprofessional Collaboration (IPC) Team Work atau Kolaborasi antar-disiplin di layanan primer sebagai prasayarat utama terselenggaranya layanan yang optimal maka Ketua IRRDA Pusat dan segenap pengurus IRRDA menjadikan “ Kolaborasi “ menjadi tema sentral di Konferensi Nasional IRRDA II 2019.

References:

1. Syarhan. 2019. Implementasi Layanan Kolaborasi di FKTP. Rapat Kerja Nasional Bidang Kesehatan. Kemkes RI. ICE BSD Tangerang.

2. CBC. 2012. Improving Primary Health Care Through Collaboration Briefing 1—Current Knowledge About Interprofessional Teams in Canada.

3. Judith Nolte. 2005. Enhancing Interdisciplinary Collaboration in Primary Health Care in Canada. The Conference Board of Canada.

4. Pippa H. 2005. Interprofessional teamwork: Professional cultures as barriers. Department of Family Medicine, University of Ottawa, Ontario, Canada