Bayi Baru Lahir, Air Susu Ibu (ASI) Adalah Makanan Terbaik !
Saat bayi ibu baru lahir, Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan terbaik yang bisa ibu berikan untuk bayi.
Syarhan
2/3/20243 min baca


“Saat bayi ibu baru lahir, Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan terbaik yang bisa ibu berikan untuk bayi. Tubuh ibu sudah disiapkan bisa memberikan ASI saat bayi lahir ke dunia.”
Apabila bayi diberi air putih atau cairan lainnya, bayi akan cepat merasa kenyang sehingga jarang menyusu. Jika bayi jarang menyusu akan berisiko mengurangi produksi ASI. Selain itu, bayi yang diberikan air putih atau cairan lainnya bisa terkena diare. Ingat ya,
ASI eksklusif artinya bayi hanya diberikan ASI saja, tanpa ada tambahan makanan dan minuman lainnya (kecuali obat obatan dalam bentuk sirup), dan diberikan saat bayi berumur 0 hingga 6 bulan
Pada usia ini, bayi tidak membutuhkan makanan lain, kecuali ASI
Bayi tidak perlu diberikan air putih atau makanan lainnya selama periode 6 bulan pertama usianya. Kebutuhan gizi bayi dapat tercukupi dengan memberikan ASI saja hingga usia 6 bulan
Berikan ASI setiap bayi meminta dan tidak berdasarkan jam atau waktu pemberian
Pantau pertumbuhan bayi rutin setiap bulan
Pastikan pola makan ibu menyusui tercukupi kebutuhan gizinya
Manfaat Diberikan ASI dan Risiko Tidak diberi ASI
ASI Merupakan makanan terbaik bagi bayi (zat gizi lengkap)
ASI melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi
ASI dibutuhkan untuk perkembangan otak dan mata bayi
ASI mencegah Penyakit Tidak Menular saat dewasa
ASI meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup ibu
ASI meningkatkan Bonding antara Bayi dan Ibu
Risiko jika Tidak diberi ASI
Bayi berisiko terserang penyakit infeksi
Bayi mengalami masalah gizi
Bayi lebih beresiko mengalami alergi dan intoleransi laktosa
Bayi memiliki resiko lebih untuk mengalami penyakit kronis (Obesitas dan Diabetes) saat dewasa
Gambaran Kondisi Menyusui di Indonesia
Cakupan ASI Eksklusif Stagnan dalam 2 tahun terakhir berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI)
Faktor Penyebab Penurunan ASI Eksklusif di bulan ke-3 pada bayi 0-5 bulan antara lain:
Kurangnya dukungan keluarga
Ibu Kembali Bekerja Setelah Cuti Melahirkan
Fasilitas Waktu dan Tempat Memerah ASI yang kurang memadai
ILO (International Labour Organization) merekomendasikan Cuti Melahirkan Selama 14 Minggu kepada 170 Negara Termasuk Indonesia.
Praktik Baik Dukungan Menyusui pada Ibu Bekerja
India mengalami peningkatan capaian ASI Eksklusif yang cukup signifikan dari tahun 2015-16 (NFHS4) 65% menjadi 76% pada tahun 2019-21 (NFHS5). Salah satu faktor peningkatan cakupan ASI Eksklusif adalah dikeluarkannya kebijakan terkait ibu bekerja, antara lain:
Memberikan waktu untuk istirahat kepada ibu yang masih menyusui anaknya pada jam kerja tanpa memotong gaji sampai anak berusia 14 bulan
Penyediaan sarana tempat penitipan anak yang dekat dengan tempat bekerja ibu (maksimal 500 m)
Ibu diberikan kesempatan mengunjungi anaknya sebanyak maksimal 4 kali/hari di tempat penitipan anak untuk menyusui pada jam kerja tanpa memotong gaji.
Peran Ayah:
Menggendong
Bermain bersama anak
Memijat Ibu
Membantu pekerjaan rumah
Memandikan Anak
Mengganti Popok
Peran Keluarga:
Membantu memberikan ASI perah kepada bayi ketika ibu bekerja
Memberikan dukungan psikologis kepada ibu
Membantu ibu mengasuh anak
Membantu pekerjaan rumah
Peran Atasan dan Teman:
Berikan Waktu untuk Memerah ASI
Beri dukungan psikologis kepada Ibu
Peran Tenaga Kesehatan:
Berikan Konseling Menyusui dan PMBA kepada Ibu
Berikan Informasi pada saat Kehamilan untuk Mempersiapkan Menyusui
Peran Pemerintah:
Mengeluarkan regulasi yang berpihak pada ibu bekerja untuk terus bisa menyusui
Sosialisasi praktik pemberian ASI pada ibu bekerja
Pembinaan dan Pengawasan kepada dunia usaha untuk mending praktik menyusui pada ibu bekerja
Peran Instansi/Kantor/Manajemen:
Berikan waktu untuk menyusui/memerah ASI
Membuat Ruangan Ramah Ibu dan Anak untuk Menyusui/Memerah ASI
Berikan Cuti Sesuai Rekomendasi Pemerintah
Berikan Hak Gaji Ibu Cuti Melahirkan
Berikan Cuti Bagi Ayah Untuk Menemani Persalinan
Syarat Pemberian MPASI
Tepat waktu
MP ASI diberikan pada usia 6 bulan.Adekuat
Pemberian MP ASI harus mempertimbangkan usia, jumlah, frekuensi, konsistensi/tekstur, dan variasi makanan.Aman
MP ASI disiapkan dan disimpan dengan cara yang higienis, diberikan menggunakan tangan dan peralatan yang bersihDiberikan dengan cara yang benar, seperti terjadwal,menyiapkan lingkungan yang kondusif, memberikan dalam porsi kecil, menstimulasi bayi untuk dapat makan sendiri, dan membersihkan mulut hanya setelah makan selesai.
Sumber : https://ayosehat.kemkes.go.id/1000-hari-pertama-kehidupan/category/bayi